Semakin hari semakin banyak orang-orang Indonesia yang masuk dalam jajaran orang terkaya di jagat raya. Salah satu majalah yang rajin mengupdate perkembangan kekayaan mereka adalah Forbes. Majalah tersebut mencatat ada sekitar 20 orang terkaya di Indonesia yang memiliki kekayaan lebih dari 1 miliar US dollar, atau setara dengan 13 triliun rupiah.
Siapa saja orangnya? tampaknya untuk tahun ini belum ada kejutan alias masih di dominasi orang-orang kaya lama. Wajah paling baru hanyalah Chairul Tajung yang terkenal sukses di bidang media, ritel dan perbankan. Selebihnya masih konglomerat yang sudah malang melintang sejak dahulu.
Berikut ini 10 orang terkaya di Indonesia yang kami update per April 2017. Data kami ambil dari daftar orang-orang terkaya yang dirilis Forbes.
Peter Sondakh adalah pendiri dan pemilik Grup Rajawali, perusahaan yang memiliki lini bisnis di banyak bidang. Beberapa perusahaan besar di Indonesia tercatat pernah dimilikinya, seperti Excelcomindo, Semen Gersik, Bentoel, Rajawali Televisi, hingga pertambangan dan perkebunan.
Ia tercatat pernah menjual kepemilikan sahamnya di Excelcomindo ke perusahaan telekomunikasi asal Malaysia dan Uni Emirat Arab. Kemudian pada tahun 2010 ia juga melepas saham Semen Gersik sebesar Rp. 9,4 triliun dan saham Bentoel Internasional sejumlah Rp. 3,35 triliun ke perusahaan rokok asal Inggris BAT.
Pada tahun 2017 sebesar US$ 1,7 milyar atau setara dengan Rp. 22,6 triliun. Forbes menempatkan Peter sebagai orang terkaya ke-1234 dunia, dan sebagai orang terkaya di Indonesia ke-10.
Prajogo Pangestu telah malang melintang puluhan tahun sebagai konglomerat papan atas di Indonesia. Bisnis paling menonjol yang digelutinya lewat Barito Pacific, perusahaan yang bergerak dibidang petro kimia. Prajogo menggeluti bisnis dari nol, dikabarkan ia pernah menjadi supir angkutan umum dan penjual ikan asin.
Jumlah kekayaan Prajogo lumayan pasang surut, ia pernah terlempar dari posisi 10 besar orang terkaya di Indonesia selama 20 tahun. Pada tahun 2017 ini kekayaan Prajogo mencapai US$ 1,8 milyar atau setara dengan Rp. 23,9 triliun. Forbes menempatkanya pada posisi #1161 orang terkaya di dunia dan posisi ke-9 di Indonesia.
Mochtar Riady terkenal dengan kerajaan bisnisnya dibawah bendera Lippo Group. Ia memulai karirnya sebagai Bankir hingga mendirikan Bank Lippo pada tahun 1948, namun pada krisis ekonomi 1998 ia harus kehilangan kendalinya. Kini Bank Lippo bermetamorfosis menjadi Bank CIMB dan sahamnya dimiliki oleh perusahaan asal Malaysia.
Kini Lippo Group melebarkan lini bisnisnya di bidang properti, e-commerce, teknologi informasi, dan media. Bisnis grup saat ini dijalankan oleh generasi kedua. Lewat cucunya Group Lippo memiliki Nobu Bank.
Kekayaan Mochtar Riady tahun 2017 diperkirakan mencapai US$ 1,9 milyar atau setara Rp. 25,2 triliun. Forbes menempatkan taipan ini sebagai orang terkaya ke-1098 di dunia dan ke-8 di Indonesia.
Pria yang sering dipanggil Teddy ini mengawali karirnya sebagai sales di Grup Astra sekitar tahun 1968. Karirnya di perusahaan tersebut cukup cemerlang hingga ia mencapai puncaknya sebagai Presiden Direktur. Teddy juga berperan membesarkan Grup Astra.
Pada tahun 2004 Teddy mulai memfokuskan diri untuk mengembangkan kerajaan bisnisnya sendiri PT. Triputra Grup. Grup ini berkiprah di bidang perdagangan, perkebunan, pertambangan, manufaktir hingga dealer motor. Kekayaan Teddy pada tahun 2017 tercatat sebesar US$ 1,9 milyar atau setara Rp. 25,2 triliun. Forbes menempatkannya sebagai peringkat ke-7 orang terkaya di Indonesia.
Muradaya Poo memulai bisnisnya dari penjual koran. Kini ia pendiri dan pemilik Berca Group sebuah grup yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit, teknik dan teknologi informasi. Selain sebagai pengusaha, Murdaya juga pernah menjadi anggota DPR RI dari periode 2004-2009. Istrinya Hartarti Mudaya dikenal juga sebagai pengusaha dan tokoh agama Walubi, organisasi keagamaan Budha.
Kekayaan Murdaya tahun 2017 ditaksir sebesar US$ 2,1 milyar atau setara dengan Rp. 27,9 triliun. Forbes memasukkannya pada peringkat 973 orang terkaya dunia dan peringkat ke-6 orang terkaya di Indonesia.
Dato Sri Tahir pendiri Mayapada Group, perusahaan konglomerasi yang merambah bisnis perbankan, kesehatan, properti, pendidikan, media hingga ke retail. Gelar kebangsawanan “Dato” ia dapatkan dari Sultan Pahang Malaysia atas keontribusinya terhadap masyarakat.
Tahir menjadi sorotan setelah menginvestasikan US$ 200 juta untuk kegiatan amal bersama Bill & Melinda Gates Foundation lembaga amal milik Bill Gates orang terkaya se-jagat. Forbes menaksir kekayaan Tahir tahun 2017 sebesar US$ 2,9 milyar atau setara Rp. 38,6 triliun dan menempatkannya sebagai orang kaya ke #740 di dunia.
Chairul Tandjung pemimpin CT Corp, grup usaha yang dikenal bergerak di bidang perbankan, media dan retail. Setelah sukses di bisnis perbankan dan media, sepak terjangnya semakin dikenal luas setelah menguasai Carrefour Indonesia. Ia juga juga menjadi pemilik waralaba sejumlah bisnis retail premium seperti Vresace, Mango dan Jimmy Choo.
Chairul seorang dokter gigi yang berhasil membangun kerajaan bisnisnya dari nol. Selain berbisnis, ia aktif di kegiatan politik meski tidak terjun secara langsung. Pada masa pemerintahan Presiden SBY, Chairul sempat menjadi Menteri Koordinator Perekonomian.
Pada tahun 2017 Forbes menaksir kekayaan Chairul mencapai US$ 4,9 milyar atau setara Rp. 65,3 triliun. Jumlah tersebut menempatkannya menjadi orang terkaya #364 di dunia.
Sri Prakash Lohia merupakan satu-satunya pengusaha Indonesia keturunan India yang masuh dalam 10 besar orang terkaya di negeri ini. Kerajaan bisnisnya dioperasikan dibawah bendera Indorama yang banyak bergerak di bidang tekstil dan petrokimia. Indorama berkantor pusat di Singapura, operasional bisnisnya yang cukup besar selain di Indonesia ada di Negria.
Pada tahun 2017 Forbes menaksir kekayaannya mencapai US$ 5,4 milyar atau setara dengan Rp. 72 triliun. Ia pun tercatat sebagai orang terkaya #313 di dunia.
Michael Hartono merupakan pewaris dari grup Djarum, salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia. Selain rokok Grup Djarum diketahui memiliki bisnis yang beragam. Salah satu paling dikenal publik adalah Bank Central Asia, bank swasta terbesar di Indonesia. Selain itu lini bisnisnya juga ada di bidang multimedia, elektronik, properti dan perkebunan. Ia bersama adiknya Budi Hartono menjadi pengendali dari grup tersebut.
Forbes menaksir kekayaannya pada tahun 2017 mencapai US$ 10 milyar atau setara dengan Rp. 13,3 triliun. Dengan kekayaan tersebut Michael berada pada posisi #139
Robert Budi Hartono adik kandung dari Michael Hartono pewaris perusahaan konglomerasi Grup Djarum. Bisnis yang digelutinya selain rokok antara lain perbankan lewat kepemilikan di Bank Central Asia (BCA), properti seperti Grand Indonesia, produsen barang elektronik Polytron dan perkebunan sawit seluas 65.000 hektar di Kalimantan Barat.
Kekayaan Budi beda tipis dengan kakaknya yang sama-sama menguasasi Grup Djarum yakni US$ 10,1 milyar atau setara dengan Rp. 13,4 triliun (2017). Jumlah tersebut menempatkannya sebagai orang terkaya #136 di dunia dan sekaligus mengukuhkannya sebagai orang terkaya di Indonesia.
Komentar ditutup