Ada banyak hal yang selalu bikin kita kangen masa-masa kecil. Entah itu kejadian lucu, berantem sama teman, hingga saat terpaksa beli jajanan murah karena uang saku yang pas-pasan. Tapi meski murah dan dianggap tak bermutu, jajanan anak tetap ngengenin.
Mungkin kita sangat hafal dengan sederet jajanan anak. Nah, bagi kita yang menjalani masa-masa kecil di tahun 90-an, berikut ini 10 list jajanan anak yang ngangenin. Siapa tahu ini akan mengingatkan kita pada teman-teman masa kecil yang juga suka beli jajanan yang sama.
Permen selalu identik dengan anak-anak. Demikian halnya dengan Permen kaki Hot Hot Pop. Sebenarnya permen yang hadir setelah era Jagoan Neon ini sama seperti permen-permen kebanyakan. Namun karena bentuk dan kemasan yang unik membuatnya sangat digemari anak-anak. Permen Kaki Hot Hot Pop mirip sekali dengan telapak kaki. Bentuknya pipih dengan warna merah menyala. Tentunya kita masih ingat bagaimana serunya saat sama-sama menjulurkan lidah waktu warna merah permen ini cukup lama membekas.
Kalau sebelum-sebelumnya ada jajanan yang sedikit berbau tradisional, Krip Krip merupakan jajanan jadul bikinan pabrik. Tentu masih segar dalam ingatan jajanan ini bungkusnya kecil berwarna merah dan putih. Tak ada efek mengenyangkan sama sekali saat makan Krip Krip karena isinya hanya mirip mie yang sudah diremas menjadi potongan kecil-kecil.
Namun karena tidak mengenyangkan itulah justru letak seninya. Kita bisa memborong satu renteng Krip Krip untuk sekedar ‘olahraga’ lidah. Harganya memang sangat murah. Satu bungkus waktu itu hanya 50 perak saja. Sayangnya di kota-kota besar jajanan Krip-krip sudah jarang terlihat.
Mie Kremes merupakan mie kering yang makannya diremas-remas sampai hancur. Bentuknya seperti mie instan, dulu populer di kalangan anak-anak. Cara makannya cukup unik, sebelum diremes dan dicampur bumbu, bungkusnya digenggam terlebih dulu. Itulah sebabnya mengapa disebut Mie Gemez, yang artinya digenggam lalu diremes.
Ada beberapa varian rasa mie kremes seperti rasa jagung, keju, ayam bawang, dan ayam goreng. Yang mungkin paling kita ingat adalah bungkusnya yang imut dimana terdapat icon anak laki-laki botak berkacamata mirip Boboho di film Shaolin Popeye.
Masih seputar varian snack mie, Boyki masuk list jajanan paling populer di era anak-anak tahun 90-an. Yang paling membekas di ingatan adalah bungkusnya yang berwarna oranye cerah dengan kemasan yang cukup bongsor. Lagi-lagi gurih cenderung manis mendominasi rasa jajanan yang satu ini. Namun begitu kita tidak peduli meskipun snack ini diklaim sebagai salah satu jajanan yang paling banyak mengandung MSG. Toh keberadaannya tetap dicari meskipun konon kurang bagus untuk kesehatan.
Biasanya waktu SD jajanan yang satu ini mulai berputar-putar di otak satu jam sebelum pelajaran usai. Benar, jika haus semakin tak tertahan kita tak lagi bisa konsentrasi ke pelajaran. Yang terbayang-bayang hanya Es Potong yang tak lama lagi bakal bikin lega tenggorokan.
Jaman dulu Es Potong tak hanya menyegarkan tapi variasi rasa yang ditawarkan membuat kita ingin mencoba rasa yang berbeda-beda. Ada yang rasa nangka, cokelat, stroberi, melon, vanilla, alpukat dan masih banyak lagi.
Kembali ke jajajan manis, kita kembali ke masa jayanya Permen Warna. Jajanan yang satu ini menjadi primadona anak SD tahun 90-an karena warna-warnanya yang menarik. Belum lagi rasanya yang manis dan lezat karena terdiri dari beragam rasa.
Bisa jadi Permen Warna ini sama seperti Gulali karena terbuat dari bahan yang sama, warna-warnanya juga serupa. Namun disini cara penyajiannya yang berbeda. Permen Warna ini dibentuk bulat-bulat kemudian ditusuk dengan sedotan yang sudah dipotong pendek. Permen caramel yang membulat kemudian dimasukkan ke meses warna-warni hingga merata. Harga Permen Warna ini lumayan murah. Sebiji cuma 500 perak waktu itu. Sayangnya lagi-lagi jajanan ini sudah tidak ada lagi yang menjualnya.
Jajanan jadul yang satu ini bentuknya kecil memanjang mirip lidi. Mungkin dari varian jajanan anak di jamannya, Lidi-lidian inilah yang paling banyak kandungan MSG-nya. Kita tentu ingat varian rasanya juga sangat beragam mulai dari rasa original (asin), pizza, pedas, keju, hingga barbeque.
Jajanan yang terbuat dari perpaduan tepung terigu dan tepung beras ini rasanya dominan gurih dan teksturnya renyah. Tambahan bumbu-bumbu penyedap yang khas membuatnya tidak hanya disukai anak-anak namun juga semua kalangan.
Tidak kalah dengan Gulali Aneka Bentuk, jajanan Rambut Manis ini cukup populer di kalangan anak-anak era 90-an. Jajanan ini disebut rambut manis karena bentuknya mirip sekali dengan rambut dan rasanya juga super manis. Mungkin jaman dulu masih ada yang ngeri waktu pertama mau beli Rambut Manis. Maklum saja bentuknya mirip rambut asli tapi cenderung lebih kaku. Namun setelah mencoba, semua anak-anak pasti ketagihan.
Teksturnya yang renyah dan langsung lumer di mulut membuat Rambut Manis menjadi jajanan wajib waktu pulang sekolah. Proses pembuatannya mungkin tidak banyak yang tahu. Waktu membelinya si Rambut Manis ini sudah ada dalam toples. Tapi kalau tidak salah cara bikinnya sama seperti pembuatan Gula Kapas.
Rambut Manis diambil dari toples menggunakan garpu kemudian diletakkan diatas kertas yang dibentuk persegi kecil-kecil. Cara makannya bisa diambil sedikit-sedikit pakai tangan atau kalau mau sedikit ekstrim bisa langsung pakai mulut. Porsinya tidak begitu banyak karena harganya sendiri sangat murah, cuma 200 perak. Sama seperti Gulali, Rambut Manis juga masuk daftar jajanan langka, bahkan di pelosok-pelosok desa juga sudah tidak ada lagi yang jual.
Kita tinggalkan Rambut Manis dengan dominasi rasa manisnya. Jajanan Telur Gulung menjadi alternatif yang pas buat mengganjal perut waktu pulang sekolah. Rasanya yang gurih plus efek yang sedikit mengenyangkan cukup membuat kita tidak terburu-buru sampai ke rumah karena kelaparan.
Cara membuat Telur Gulung sebenarnya cukup simple. Pertama telur dimasukkan dalam wadah kemudian ditambah sedikit susu cair dan bumbu penyedap lalu dikocok. Setelah tercampur rata lalu adonan dimasukkan ke wajan yang sudah diberi minyak panas. Memasukkannya dengan cara memutar sehingga nanti mudah dibentuk gulungan. Kalau sudah matang telor dililitkan pada lidi lalu disiram kuah sambal merah. Rasanya sungguh mantap, sepadan dengan harganya yang kala itu 1000 perak. Lumayan mahal dibanding jananan lainnya.
Gulali masuk urutan pertama karena jajanan ini paling digemari anak-anak tahun 90-an bahkan era sebelumnya. Maklum saja, rasanya super manis sehingga bikin anak-anak ketagihan. Di jam-jam istirahat pasti si tukang jual Gulali ini kewalahan melayani anak-anak yang berebut ingin beli duluan.
Dilihat dari warnanya, Gulali memang cukup menarik. Ada warna kuning, hijau, dan merah. Selain warna dan rasanya, bentuk Gulali ini juga bermacam-macam. Ada yang berbentuk cicak, burung, terompet, ayam, dan bentuk lain yang lucu-lucu. Cukup ditebus dengan 300 perak kita sudah bisa menikmati Gulali manis sedap, meski kadang bikin gigi ngilu saking manisnya.
Seperti halnya jajanan murah jaman dulu, cara membuat Gulali ini cukup sederhana. Pertama, Gulali dalam wajan diambil lalu dimasukkan ke dalam cetakan. Tentu saja cetakan yang digunakan sesuai yang kita request. Berikutnya dimasukkan tusukan dari lidi ke dalam cetakan kemudian ditambah taburan tepung biar tidak lengket. Nah, setelah itu cetakan ditutup lalu digoyang-goyang supaya bentuk Gulalinya nanti persis seperti cetakannya. Baru setelah matang dan tutup dibuka tercium aroma khas Gulali yang bikin kita ketagihan. Sayang sekali, jajanan legendaris yang satu ini sekarang susah ditemukan.
Hanya 10 jajanan anak-anak diatas yang bikin kita kangen? Tentu saja tidak. Permen Karet Yosan, Anak Emas, Tip Top, Permen Susu Kelinci, Komo, Cuba, dan puluhan jajanan lainnya akan mengantar kita menuju mesin waktu untuk kembali ke masa kecil yang menyenangkan.
Komentar ditutup