Menjadi sukses dan kaya tidaklah cukup, tentunya kita ingin panjang umur bukan? Sayangnya umur manusia bagian dari rahasia Tuhan. Tak ada satu orangpun yang bisa memprediksi apakah akan berumur panjang atau tutup usia di usia muda. Namun begitu, kita bisa mencermati hal-hal yang didapatkan dari orang-orang berumur panjang, sejak peradaban Yunani kuno hingga era digital seperti sekarang ini.
Secara umum keinginan untuk berumur panjang menjadi target utama mereka yang berlimpah harta, punya kekuasaan, popularitas, pengusaha sukses, selebritis, atau mereka-mereka yang begitu mencintai ‘dunia’ alias penganut hedonisme.
Nah, sederet ambisi untuk menjadi immortal yang begitu kuat, melahirkan ide-ide untuk melakukan serangkaian penelitian terkait bagaimana cara memperpanjang usia. Meskipun hingga saat ini canggihnya ilmu pengetahuan belum mampu menemukan cara untuk hidup abadi, toh tak sedikit ilmuwan yang bisa dibilang berhasil menemukan berbagai cara memperpanjang umur manusia. Berdasarkan Live Science, berikut 10 diantaranya.
Pada tahun 2009, Journal of Nation pernah mempublikasikan sebuah hasil riset yang memperlihatkan bahwa mencit (sejenis tikus), yang diberi makanan rendah kalori mampu bertahan hidup lebih lama dibanding mencit control. Jadi disini jelas bahwa mengonsumsi makanan rendah kalori mampu memperpanjang umur manusia.
Sementara itu teknik restricted diet atau pembatasan makanan, memiliki sistem kerja yang cukup unik dalam tubuh. Membatasi jenis makanan tertentu lebih efektif menurunkan kecepatan metabolisme, sekaligus mengurangi radikal bebas yang secara alami diproduksi oleh tubuh melalui mekanisme kandungan hormon tiroid yang menurun.
Seperti kedua cara sebelumnya, berpuasa sejatinya juga memiliki prinsip yang sama untuk memperpanjang umur masnusia. Bahkan berpuasa disinyalir paling efektif memperpanjang usia karena merupakan kolaborasi pembatasan jenis makanan dan konsumsi makanan rendah kalori.
Pengetahuan yang menyebutkan banyak hal yang diwariskan orang tua pada keturunannya adalah benar. Apapun yang dialami orangtua, termasuk mengonsumsi makanan tidak sehat, racun makanan yang berasal dari lingkungan, tidak hanya berpengaruh buruk pada kesehatannya namun juga pada keturunannya.
Seperti yang dipublikasikan oleh penelitian ilmiah increased risk for breast cancer dalam American Associaton for Cancer Research tahun 2010 silam, penting bagi orangtua untuk menerapkan gaya hidup sehat. Seperti yang dirilis Journal Nature tahun 2011, membiasakan gaya hidup dengan hanya mengonsumsi makanan sehat sangat bermanfaat bagi generasi berikutnya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan sejak tahun 1920, seperti yang diterbitkan Hudson Street Press dalam buku “The Longevity Project: Surprising Discoveries for Health and Long Life from the Landmark Eight-Decade Study,” menyebutkan bahwa mereka yang hidup mandiri dan rajin bekerja memiliki usia lebih panjang. Ini juga berlaku bagi mereka yang punya sifat bijaksana dan melakukan segala sesuatu dengan hati-hati.
Hasil penelitian tersebut cukup bisa diterima, sebab mereka yang rajin bekerja dan mampu hidup mandiri cenderung terhindar dari stress dan depresi. Tentu saja ini membuat mereka lebih bisa menikmati hidup dengan berpikir jernih tanpa harus banyak mengeluh.
Ada keterkaitan antara usia seseorang dengan karakter genetik. Intinya karakter gen punya peranan penting dalam menentukan umur seseorang. Seperti apa yang dilakukan oleh tim peneliti Spanish Natinal Cancer Research Centre (CNIO), mereka berhasil memperpanjang umur mencit dengan terapi gen. Cara ini dilakukan dengan mekanisme introduksi virus yang telah melalui rekayasa genetik.
Cara ini terdengar simple namun pengaruhnya cukup besar pada umur seseorang. Dari “The Longevity Project” diperoleh data bahwa pria yang menikah memiliki usia 10 tahun lebih lama dibanding pria yang tidak menikah. Sementara wanita yang menikah, mereka punya kesempatan 4 tahun hidup lebih lama dibanding wanita yang tidak menikah. Mengapa bisa demikian?
Alasannya sederhana namun sangat rasional. Orang yang menikah cenderung lebih mampu menerapkan gaya hidup sehat, lebih teratur dalam hal memilih makanan, serta punya interaksi sosial yang lebih baik. Tentu saja ini terealisasi karena pasangan saling mendukung satu sama lain.
Mungkin cara yang satu ini termasuk pengecualian karena bisa dibilang bawaan alam. Artinya terjadi dengan sendirinya tanpa bisa diupayakan. Seperti tema Centenarians live just as unhealthy lives pada jurnal American Geriatrics Society 2011 lalu, mengindikasikan bahwa para centenarians atau mereka yang berusia diatas 100 tahun punya gaya hidup yang standar. Bahkan sebagian dari mereka punya kebiasaan yang berpengaruh buruk pada kesehatan, misalnya merokok. Kondisi ini disebut pengecualian sebab karakter gen mereka terbentuk dari alam.
Biang kerusakan organ tubuh manusia salah satunya karena sel-sel yang sudah tua. Oleh para ilmuwan sel-sel tersebut dikategorikan sebagai sel perusak. Menurut hasil riset yang kemudian dipublikasikan pada jurnal Nature 2011 lalu, pembuangan comatose cells atau sel-sel perusak mampu meningkatkan daya tahan otot manusia. Hasil penelitian tersebut kemudian mengarah pada pembuatan produk vaksin, yang bekerja dengan cara mendorong sistem imunitas untuk menghancurkan sel-sel perusak dalam tubuh.
Dari sejumlah penelitian membuktikan bahwa mereka yang memiliki kandungan darah kaya nutrisi, vitamin Cdan E, selenium dan beta-karoten memiliki umur yang lebih panjang. Sebaliknya tidak ada satupun penelitian yang menunjukkan bahwa mengonsumsi banyak suplemen mampu menghambat penuaan.
Nutrisi dan vitamin penting dalam darah bisa didapatkan dari berbagai jenis buah dan sayuran. Salah satunya tomat. Dalam 1 buah tomat terkandung lebih dari 200 karotenoid berbeda, juga 200 favanoid berbeda. Lycopene atau vitamin C didalamnya juga bermanfaat untuk memenuhi asupan gizi dalam tubuh. Nah, untuk memperbesar peluang panjang umur sebaiknya beralih mengonsumsi roti gandum, sayur, dan buah. Sebaliknya hindari jenis makanan putih seperti nutrient-lacking white food.
Cara paling efektif untuk awet muda dan panjang umur salah satunya dengan selalu bergerak. Hal ini dperkuat dengan statement Jay Olshansky, pakar obat-obatan serta peneliti penuaan di Chicago University of Illinois. Dari studi demi studi, semua merekomendasikan selalu rajin berolahraga untuk menaikan level suasana hati (mood), keseimbangan massa otot, tulang, dan ketajaman mental. Olahraga tidak harus ke pusat kebugaran, berjalan atau jogging di sekitar rumah selama 30 menit setiap hari cukup untuk membakar lemak sumber penyakit.
Selain olahraga, tidur sedikitnya 6 jam juga berpotensi membuat manusia lebih panjang umur. Dengan waktu tidur yang cukup, cukup pula bagi tubuh untuk mengatur sel-sel yang lelah serta me-refresh otak.
Mungkin cara ini sulit direalisasikan atau lebih tepatnya butuh konsistensi untuk menerapkannya. Hidup layaknya Seven Day Adventist sering dilakukan orang-orang Amerika untuk memperpanjang usia. Cara ini lebih fokus pada harapan hidup pada usia hingga 89 tahun atau satu dekade lebih lama dari usia rata-rata orang Amerika.
Dengan Seven Day Adventist mereka sangat menghargai tubuh. Misalnya menghindari minum alkohol, tidak merokok, menjauhi narkoba, atau tidak memanjakan tubuh dengan mengonsumsi banyak makanan manis. Sebaliknya mereka begitu menikmati hidup sebagai vegetarian, banyak makan buah dan sayur, kacang-kacangan, serta rajin berolahraga. Disamping itu mereka juga punya kepedulian tinggi terhadap masyarakat sekitar terutama keluarga.
Sadar atau tidak, saat ini life expectancy atau harapan hidup manusia jauh lebih meningkat dibanding abd ke-19 silam. Peningkatan signifikan ini tak lepas dari kemajuan dan perkembangan life science atau ilmu kehidupan, juga ilmu yang mengintegrasikan ilmu kedokteran, biologi dan ekologi.
Komentar ditutup