Sorgum

Tanaman sorgum

Tanaman sorgum siap yang mulai berbuah. (Foto: Pixabay)

Sorgum adalah tanaman dari keluarga rumput-rumputan, masih satu keluarga dengan padi, jagung dan gandum. Biji sorgum memiliki kandungan karborhidrat tinggi sehingga dimanfaatkan sebagai makanan pokok oleh lebih dari 500 juta penduduk bumi. Namun sebagian besar produksi sorgum digunakan untuk pakan ternak.

Sorgum termasuk dalam tanaman serealia tropis tapi bisa tumbuh dalam rentang iklim yang luas.1 Tanaman ini telah dibudidayakan secara meluas di semua benua. Negara penghasil utamanya antara lain Amerika Serikat, Nigeria, Mexico dan India.

Tanaman sorgum yang kini banyak dibudidayakan berasal dari spesies Sorghum bicolor. Dilihat dari segi pemanfaatannya dikenal empat macam tanaman sorgum. Pertama, sorgum biji yang dimanfaatkan bijinya. Kedua, sorgum manis yang dimanfaatkan patinya. Ketiga, sorgum broom yang dimanfaatkan material seratnya. Keempat, sorgum hijauan yang dimanfaatkan biomasanya untuk pakan ternak.2

Asal-usul tanaman sorgum

Asal tanaman sorgum diperkirakan dari daerah tropis Afrika. Namun tanaman ini telah beradaptasi sehingga bisa tumbuh di berbagai kondisi iklim mulai dari tropis, sub tropis hingga daerah gurun yang gersang. Sudah sejak lama tanaman sorgum didomestikasi dan dibudidayakan manusia. Bangsa Mesir diketahui telah bercocok tanam sorgum sejak 3000 tahun sebelum masehi.3

Botani tanaman sorgum

Klasifikasi tanaman

Kerajaan: Plantae
Divisio: Spermatophyta
Kelas: Monocotyledonae
Suku: Poaceae
Marga: Shorgum
Spesies: Shorgum sp.
→ Shorgum bicolor (L.) Moench.

Sorgum tergolong ke dalam tanaman serealia, masih satu keluarga dengan gandum. Namun tanaman ini bisa tumbuh di daerah beriklim tropis seperti Indonesia. Ada banyak spesies dan subspesies tanaman sorgum,4 namun yang banyak dibudidayakan adalah jenis Sorgum bicolor.5

Sorgum bicolor belum banyak dibudidayakan di Indonesia. Padahal biji tanaman ini bisa digunakan sebagai pengganti gandum yang tidak bisa tumbuh di Indonesia. Tanaman sorgum memiliki toleransi terhadap kekeringan maupun kondisi basah, dan masih bisa tumbuh baik di lahan yang kurang subur.

Deskripsi tanaman

Batang tanaman sorgum berwarna hijau bentuknya silinder terdiri dari buku-buku. Tanaman sorgum tumbuh tegak, pada beberapa varietas bisa tumbuh hingga 5 meter.

Daunnya panjang dengan ujung meruncing. Bila dilihat sekilas dari penampakannya sangat mirip dengan tanaman jagung. Permukaannya memiliki lapisan lilin yang berfungsi sebagai daya pertahanan terhadap kekeringan.

Budidaya sorgum

Budidaya sorgum

Budidaya tanaman sorgum, dilihat dari bentuknya sedikit mirip dengan tanaman jagung. (Foto: Titis Priyowidodo)

Tanaman sorgum bisa tumbuh di daerah beriklim tropis hingga subtropis. Suhu rata-rata yang diperlukan tanaman ini berkisar 23-30°C dengan curah hujan 375-425 mm per tahun. Pada lahan di atas ketinggian 500 meter dari permukaan laut pertumbuhannya akan melambat. Sorgum bisa tumbuh di tanah yang kurang subur. Rentang toleransi terhadap tingkat keasaman tanah juga cukup tinggi mulai dari pH 5 (asam) hingga pH 7,5 (basa).

Perdagangan sorgum

Biji sorgum

Biji sorgum siap untuk diolah. (Foto: Cecep Risnandar)

Negara produsen sorgum terbesar di dunia adalah Amerika Serikat diikuti oleh Nigeria, Mexico dan India. Khusus di Nigeria dan India, sorgum dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Sementara itu negara pengekspor sorgum terbesar adalah Amerika Serikat, Australia dan Argentina.6

Sebagian besar biji sorgum diperdagangkan untuk pakan ternak. Hanya sekitar 6% diantaranya diimpor sebagai bahan pangan oleh negara-negara di Afrika. Pangsa pasar sorgum sendiri hanya sekitar 3% dari pasar serealia. Di pasar global biji sorgum bersaing dengan jagung sebagai bahan baku pakan ternak.

Sorgum mulai menjadi komoditas penting sejak tahun 1980-an. Saat itu perdagangan biji sorgum melonjak dari sekitar 3 juta ton pada tahun 1960-an menjadi 12 juta ton di awal 1980-an. Perdagangan sorgum dunia mencapai puncaknya tahun 1985 yang menyentuh angka 13 juta ton, kemudian menurun tipis hingga dibawah 10 juta ton setelah tahun 1990-an.7

Saat ini volume perdagangan sorgum global berfluktuasi sekitar 8-10 juta ton setiap tahunnya. Pada tahun 2012 terjadi kenaikan signifikan perdagangan sorgum akibat dari naiknya permintaan dari Cina. Puncaknya tahun 2010, Cina mengipor lebih dari 10 juta ton sorgum.8

Referensi

  1. Carrie S Thurber, et all. Retrospective genomic analysis of sorghum adaptation to temperate-zone grain production. Genome Biol. 2013; 14(6): R68.
  2. Sorghum Handbook, All About White Sorghum. US Grain Council.
  3. Leo Espinoza and Jason Kelley (editor). Grain Sorghum Production Handbook. Cooperative Extension Service, University of Arkansas, USA.
  4. Sorghum Introduction. GRAMENE.
  5. Sorghum bicolor (L.) Moench. Food and Agriculture Organization (FAO).
  6. B Dayakar Rao. 2013. Overview on Export Market Opportunities for Sorghum. Indian Institute of Millets Research (IIMR).
  7. The World Sorghum and Millet Economies: Facts, Trends and Outlook 1996. Food and Agriculture Organization (FAO) and International Crops Research Institute for The Semi-Arid Tropic.
  8. China Sorghum Imports by Year. Index Mundi.