Daun Pecah Beling

Daun Pecah Beling

Daun pecah beling atau dikenal juga sebagai kaji beling dipercaya mempunyai khasiat menyembuhkan penyakit batu ginjal. Tumbuhan ini termasuk ke dalam golongan semak.

Masyarakat mengenal pecah beling dengan berbagai nama, seperti kaji beling dan ngokilo. Di Indonesia daun pecah beling dikenal memiliki kemampuan mengobati penyakit saluran kencing, seperti batu ginjal dan kandung kemih.

Selain sebagai tanaman hebal, pecah beling sering dimanfaatkan masyarakat sebagai tanaman pagar. Di alam liar tanaman ini hidup berkelompok dan rapat. Selain itu hidupnya menahun sehingga cocok ditata sebagai pagar hidup.

Deskripsi tanaman

Nama ilmiah tanaman pecah beling adalah Strobilanthes crispa, nama sinonim lainnya Sericocalyx crispus. Termasuk ke dalam golongan semak atau perdu. Berikut klasifikasinya1

Klasifikasi Nama Ilmiah
DivisiSpermatophyta
Sub divisiAngiospermae
KelasDicotyledoneae
BangsaScrophulariales
Suku/FamilyAcanthaceae
Marga/GenusStrobilanthes
SpesiesStrobilanthes crispa Bl.

Tanaman pecah beling tumbuh tegak, tingginya 1-2 meter. Daun berwarna hijau dan ada juga yang hijau keunguan. Bentuk daun oval, bagian ujung dan pangkalnya meruncing. Susunan tulang daun menyirip. Permukaan daunnya agak berbulu dan kasar.

Kandungan zat aktif

  • Asam silikat
  • Alkaloida
  • Saponin
  • Flavonoida
  • Polilenoi

Efek farmakologis

  • Diuretik

Khasiat daun pecah beling

  • Mengobati batu ginjal
  • Sembelit
  • Wasir
  • Diabetes
  • Kolesterol tinggi
  • Maag

Referensi

  1. Taksonomi Koleksi Tanaman Obat, Kebun Tanaman Obat Citeureup. Bidang Botani LIPI dan Badan POM RI. ISBN 978-979-3707-42-6.