Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan istilah yang merujuk pada suatu kawasan dimana air hujan, salju dan gletser mengalir menuju penampungan air seperti sungai, danau, dan rawa hingga akhirnya mengalir ke laut. Istilah DAS dalam bahasa Inggris disebut watersheds.
DAS bisa berupa kawasan kecil atau kawasan besar hingga mencapai areal ribuan kilometer persegi.1 DAS yang besar bisa mencakup beberapa bukit, lembah, bahkan gunung. Posisinya bisa berada di desa maupun kota-kota besar.
Definisi Daerah Aliran Sungai
Pengertian Daerah Aliran Sungai menurut menurut Manan (1979) adalah kawasan yang dibatasi oleh pemisah topografis yang menampung, menyimpan dan mengalirkan air hujan yang jatuh di atasnya ke sungai yang akhirnya bermuara ke danau atau laut.2
Bentuk dan Corak
Para ahli hidrologi membedakan DAS berdasarkan pola alirannya. Pola aliran tersebut dipengaruhi oleh geomorfologi, topografi, dan bentuk wilayah. Menurut Sosrodarsono dan Takeda (1977), coraknya terdiri dari corak bulu burung, corak radial, dan corak pararel.3
- Corak bulu burung, disebut bulu burung karena bentuk aliran anak sungainya menyerupai ruas-ruas tulang dari bulu burung. Anak-anak sungai langsung mengalir ke sungai utama. Corak seperti ini resiko banjirnya relatif kecil karena air dari anak sungai tiba di sungai utama pada waktu yang berbeda-beda.
- Corak radial, atau disebut juga menyebar. Anak sungai menyebar dan bertemu di titik-titik tertentu. Wilayahnya berbentuk kipas atau lingkaran. Memiliki resiko banjir yang cukup besar di titik-titik pertemuan anak sungai.
- Corak pararel, memiliki dua jalur sub DAS yang sejajar dan bergabung di bagian hilir. Memiliki resiko banjir yang cukup besar di titik hilir aliran sungai.
Pemeliharaan dan Perawatan
Di dalam DAS terjadi interaksi antara unsur-unsur mahluk hidup dan unsur fisik seperti interaksi antara vegetasi, tanah, air dan manusia. Interaksi tersebut bisa menyebabkan erosi dan sedimentasi yang mengubah kondisi DAS. Kelestarian DAS sangat tergantung pada laju erosi dan sedimentasi. Untuk mengendalikannya perlu pengelolaan yang melibatkan faktor-faktor tersebut.
Kerusakan Daerah Aliran Sungai
- Banjir di musik hujan
- Tanah Longsor
Referensi
- Jeff Conant dan Pam Fadem. 2009. Panduan masyarakat untuk kesehatan lingkungan, terjemahan. Yayasan Tambuhak Sinta.
- Manan, S. 1979. Pengaruh Hutan dan Manajemen Daerah Aliran Sungai. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Indonesia.
- Sosrodarsono, S. dan T. Takeda. 1982. Hidrologi untuk Pengairan, Pradnya Paramita, Bandung.