Apakah badak keturunan triceratops?

Perbedaan badak dan triceratops
Cecep Risnandar / EnsiklopediaID

Meskipun memiliki kemiripan bentuk dan rupa, badak bukan hasil evolusi langsung dari triceratops. Dengan kata lain badak bukan keturunan triceratops. Dilihat dari disiplin ilmu taksonomi, kekerabatan badak dan triceratops terpisah cukup jauh. Kedua hewan ini sama-sama tergolong dalam filum Chordata namun berbeda kelas. Badak dimasukkan ke dalam kelas Mammalia sedangkan triceratops kelas Reptilia (lihat diagram di bawah).

Namun bila ditelusuri berdasarkan teori evolusi ada kemungkinan reptil berevolusi menjadi mamalia meskipun tidak secara langsung. Reptilia diketahui lebih dahulu mendiami bumi dibanding mamalia. Bahkan berdasakan beberapa temuan ilmiah ada yang menyebutkan mamalia terlahir dari hasil evolusi reptilia.

Perbedaan badak dan triceratops

Kenapa rupa badak dan triceratops mirip?

Rupa badak dan triceratops belum tentu mirip. Kita bisa tahu dengan persis seperti apa rupa badak karena badak masih hidup dimuka bumi. Sedangkan rupa triceratops merupakan hasil rekonstruksi para ahli dari fosil-fosil yang terawetkan selama jutaan tahun. Jadi, rupa triceratops adalah hasil rekaan ilmiah yang belum tentu sama persis dengan kenyataan.

Sekilas tentang badak

Badak  merupakan mamalia darat dari keluarga Rhinocerotidae. Saat ini terdapat 5 spesies hewan yang termasuk dalam keluarga badak, yakni badak putih afrika, badak hitam afrika, badak sumatera, badak jawa dan badak cula satu besar (badak india). Badak merupakan hewan dilindungi hampir di semua negara. Satus konservasi empat spesies badak terancam punah, bahkan tiga diantaranya tergolong sangat kritis (critically endangered).

Ke lima spesies badak mempunyai ukuran tubuh berbeda-beda. Badak india memiliki ukuran tubuh paling bongsor sedangkan badak sumatera paling kecil. Selain ukuran, perbedaan mencolok lain adalah jumlah cula yang terdapat di bagian depan kepalanya. Badak jawa dan badak india memiliki satu cula, sedangkan yang lainnya memiliki dua cula.

Di awal abad ke 20 populasi badak india dan badk putih afrika tidak lebih dari 100 ekor. Namun dengan upaya konservasi yang baik oleh semua pihak, populasinya berkembang kembali. Saat ini populasi badak india lebih dari 3000 ekor dan masih terus berkembang dengan lambat. Sedangkan badak putih afrika mencapai lebih dari 20.000 ekor dan status konservasinya dinyatakan keluar dari golongan spesies terancam punah. Sangat disayangkan, kedua spesies badak yang ada di Indonesia yakni badak jawa dan badak sumatera populasinya sudah sangat kritis. Badak jawa ada sekitar 50-an ekor dan perkembangannya cukup stabil. Sedangkan badak sumatera populasinya kurang dari 100 ekor dan masih mengalami penurunan jumlah.

Sekilas tentang triceratops

Triceratops salah satu dinosaurus yang paling populer. Fosil hewan ini pertama kali ditemukan pada tahun 1887 oleh seorang paleontolog Amerika Serikat, John Bell Hatcher. Pada penemuan pertama hanya didapatkan cula dan permukaan tulang tengkoraknya. Setahun kemudian ditemukan tulang tengkorak yang lebih komplit dan fosil ini dinamakan triceratops.

Dari hasil penelitian diduga triceratop memiliki tiga cula yang menyembul di bagian depan kepalanya sepanjang 1,2-1,5 meter.. Hewan ini berjalan dengan empat kaki, bentuknya menyerupai badak saat ini. Hanya saja triceratops memiliki ukuran jumbo. Bobotnya diperkirakan mencapai 6-12 ton, panjang 9 meter dan tinggi 3 meter. Berdasarkan fosil yang ditemukan setidaknya terdapat dua spesies triceratops, yakni Triceratops horridus dan Triceratops prorus.

Triceratops digolongkan sebagai hewan pemakan tumbuhan atau herbivora. Hewan ini diperkirakan membutuhkan serat yang banyak. Mulutnya sedikit menyerupai paruh burung yang berguna untuk mencabut daun dan tanaman. Gaya berjalan triceratops lamban tidak lincah.